Warung Pojok


                Sudah sedikit agak lama takpergi ke warung pojok. Tempat saya ngopi bersama teman-teman. Pojok ialahtempat ngopi. Sematan kata pojok sering di gunakan oleh teman-teman (khususnyateman kontrakan). Hampir setiap malam kami menghabiskan waktu di sana. Selainrasa kopi yang pas, tempat juga lumayan strategis. Maksud saya adalah, warung pojoksebenarnya berada di posisi perempatan jalan pasar tanjung Jember. Selainmenikmati secangkir kopi pahit, kami juga di manjakan dengan keramaian kotaJember ini. betapa tidak, tontonan ramainya kendaraan berhulu hilir begitusaja. 
                Di pojok saya kira merupakansalah satu tempat favorit. Selain menyeruput secangkir kopi pahit mata memangdi manjakan oleh ramainya jalan raya. Motor saling berjejeran jika sedang waktulampu memerah. Di pinggir jalan itu pula dapat kita lihat para pedagang bungayang di gunakan untuk bepergian ke makam dan sejenisnya. Terlihat pula banyakpedagang sayuran yang bejejer mengais rejeki.
                Kembali ke warung pojok. MasPor, begitulah ia akrab di sapa. Pemilik warung pojok kelahiran Kencong. Orangyang satu ini saya kenal sangat ramah dan humoris. Ia bagi saya orang yang disiplin dan tekun dalam mengerjakan sesuatu yang menjadi tanggungjawabnya.Selain saya sebagai pelanggan, ia (mas Por) juga sering kali saya ajak sebagaiteman curhat. Lebih-lebih ia lebih suka jika di ajak ngbrol tentang pengalamanhidup maupun berdagang. Saya dan mas Por, mempunyai keedekatan emosional. Halini saya kira di tengarai saya dan ia sama-sama berasal dari Jember Selatan.Setidaknya hal itu nyambung jika ngobrol tentang daerah, kejadian dan sejenisnya. 
                Saat ini saya cukup lama sudahtak berkunjung ke tempat pojok itu. Tak lama-lama amat, kira-kira masih sekitarlebaran kali ini. Mengingat saya dan teman-teman kebanyakan mudik. Kami tidakbisa meninggalkan kenangan manis bersama warung pojok begitu saja. Warung pojokhanya malam hari dapat di singgahi. Mengingat warung tersebut buka pada saatmalam tiba. sedangkan jika siang warung pojok tutup. Warung setengah lesehanyang bertempat di dekat lampu merah Pasar Tanjung tersebut lumayan ramai. Warungini sangat sederhana, kecil tapi berpenghasilan lumayan besar. Begitulah katamas Por. “ya meskipun warung ini kecil, kalau hasil ya syukur lumayanlah buatmakan sehari-hari”. Kata mas Por suatu ketika. Warung besutan Mas Por inisejatinya punya mertuanya. Mas Por hanya melanjutkan mertua yang sudah tua. “Sebelumsaya yang di jualan disini, dahulu mertua saya”. Ucap mas Por. Tapi sayang, masPor benar-benar tidak mau menyebutkan secara detail penghasilannya. “cukuplahkalau hanya buat makan keluarga”. Ujarnya sambil tersenyum.
                Saya mengetahui dan mengenalwarung pojok ini kira-kira tahun 2008-an. Saat itu saya masih kuliah semestersatu. Sahabat senior sayalah yang memperkenalkan bahwa ada tempat ngopi yangsangat nyaman. Sejak sedari itu pula saya semakin akrab dengan mas Por danwarung pojoknya itu. Harga pas, rasa kopi nikmat sampai ke ampas. Bagi sayapula, tempat warung kopi pojok sudah membuat kenangan tersendiri dalamkehidupan saya. Warung kopi pojok, saya mengenalnya. Di mana mas Por lahsebagai empu penjaga warung tersebut. Di tempat ini pula –tempat warung pojok-hampir setiap malam saya berada. Kadang juga bergeming, bersama teman-teman. Setidaknyamasih dapat bergeming dari malam kadang juga sampai pagi.
               
               

7 responses to “Warung Pojok

  1. ngobrol bareng teman2 di warung kopi itu sangat menyenangkan, tapi bisa lupa waktu, eheheee
    apalagi kalo topik obrolannya seru 😀

  2. kenapa ya warung kopi yg terkenal biasanya disebut warung pokok? memang tempatnya di pojok, atau karena enak buat mojok? hehe….
    *ups..lupa..kulonuwuun…kunjungan balasan ni… 🙂 *

  3. Ladida: ngopi sampai pahit.hehehee

    mechta; Terimakasih sudah berkunjung

  4. duh udah lama gak minum kopi selama puasa ini..
    hmm, jadi kepengen minum kopi gara2 posting ini,hahha

  5. mbk Enny Law: ngopi sampai pahiit

  6. saya gak suka kopi 😦

  7. selamat mojok kembali hehe

    met Lebaran juga n maaf lahir batin..

Tinggalkan Balasan ke iffa hoet Batalkan balasan